Aku pernah hancur karena terlalu percaya. Pernah juga patah
karena memilih orang yang salah. Aku pernah terkubur dalam-dalam dalam hati
seseorang yang kuselami dengan niat untuk bisa ku mengerti. Aku pernah
memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain.
Aku pernah tercerai-berai ketika kasihku tak sampai. Aku
pernah tertusuk pecahan hatiku sendiri ketika sedang berusaha menyusun lalu kau
datang lagi. Aku pernah terjatuh dua kali karena ceroboh memberikan kesempatan.
Aku pernah ditinggalkan karena menunggu. Aku juga pernah dihakimi karena
melindungi.
Aku pernah ditinggal pergi karena tak cukup memberi. Aku
pernah ditikam karena terlalu jujur pada hati sendiri. Aku pernah disalahkan
karena berbicara yang sebenarnya. Aku pernah disuruh menunggu ketika ia tengah
menunggu orang lain.
Aku pernah.
Aku pernah seperti itu.
Sehancur itu aku pernah berjuang, berkali-kali bangkit hanya
untuk kembali dihancurkan. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku pernah sehancur
itu. Jika kau yang kupilih sekarang juga hendak menghancurkanku, tak apa; Aku
rela. Sudah sepenuh hati aku siap.
Hatiku milikmu. Mau kau genggam kuat-kuat hingga
tercerai-berai atau kau simpan sebagai kenang-kenangan, aku tak peduli. Namun
selama kau masih bersamaku, maukah kau berada di sampingku lebih lama? Seperti
yang kau tahu, sehancur-hancurnya hatiku, kehadiranmu selalu bisa
menyembuhkanku.
Demi Tuhan aku menangis kerana bait-bait kata ini
benar-benar isi hati aku yang tak terungkap :’(